Jangan sekadar ikut tanpa persiapan. Jika Anda serius ingin menang, Anda perlu belajar dari mereka yang sebelumnya telah berhasil menjuarainya.
Membiayai startup dengan crowdfunding? Sepertinya ide yang menarik, terutama bila startup Anda tak kunjung jadi nyata karena masalah biaya. Bagaimana cara melakukannya? Ada banyak pilihan yang biasa Anda coba, salah satunya dengan mengikuti ajang crowdfunding yang kini marak digelar.
Meskipun begitu, jangan sekadar ikut tanpa persiapan. Jika Anda serius ingin menang, Anda perlu belajar dari mereka yang sebelumnya telah berhasil menjuarainya.
Misalnya, Anda dapat menyimak kisah Web Smith dan Kevin Lavelle, founder dari Mizzen+Main. Perusahaan yang kini dikenal luas sebagai produsen beragam pakaian pria anti kusut dan keringat ini tercatat sukses mendapatkan 100% pendanaan dari ajang crowdfunding, Kickstarter.
Apa saja yang keduanya siapkan sebelum ikut Kickstarter? Smith dan Lavelle membagikan sejumlah idenya untuk Anda.
Brand Kuat, Produk Hebat. Sebelum ikut Kickstarter, Smith dan Lavelle tidak maju dengan tangan kosong. Dengan kata lain, keduanya telah terlebih dahulu membangun brand atau merek Mizzen+Main.
Oleh karenanya, sangat penting bagi Anda untuk memilih merek yang eye-catching, kokoh, sesuai segmen bisnis yang Anda hendak geluti.
Ciptakan juga produk yang punya nilai jual dan diferensiasi dengan produk lain. Jangan jadi produk kebanyakan. Tampillah beda dengan value atau solusi. Itulah yang diusung Mizzen+Main, yang menerapkan teknologi bebas lecek pada produk pakaian mereka. Hasilnya adalah pakaian yang sangat memahami pria, yang dikenal sebagai makhluk paling simpel, tak mau ribet.
Siap “Dikunjungi”. Jangan ikut ajang crowdfunding, sedangkan Anda belum siap menerima pertanyaan dan penilaian dari calon konsumen. Persiapkan semuanya!
Buatlah website, logo, akun jejaring sosial, spesifikasi produk dan lain sebagainya. Kalaupun Anda tidak memenangkan ajang crowdfunding, minimal Anda telah memanfaatkan kesempatan ini sebagai leverage, pendongkrak popularitas startup Anda di mata masyarakat.
Bukan Pelanggan Pertama. Jangan gunakan ajang crowdfunding untuk membangun jaringan pelanggan pertama. Cara seperti ini sangat tidak membangun trust calon pelanggan pada perusahaan Anda.
Sebelum masuk ke medan crowdfunding, bangun relationship dengan berbagai orang, komunitas dan rawat intensitas komunikasinya. Buatlah layer pertama dari konsumen Anda. Layer konsumen inilah yang dapat membantu Anda mendapatkan layer konsumen berikutnya di ajang crowdfunding dan masa depan.
Modal Masuk Akal. Jangan menuliskan target dana crowdfunding yang terlalu besar. Belajar dari ajang Kickstarter: tidak semua penawaran crowdfunding mendapat respon dan antusiasme penuh dari orang-orang. Buatlah angka yang masuk akal dan realistis.
Video Marketing. Pasarkan crowdfunding anda dengan video, lalu unggah di Youtube. Pemasaran visual terbukti lebih efektif dibandingkan cara-cara lain. Karenanya, tak ada salahnya meluangkan waktu dan menginvestasikan sedikit dari budget anda untuk membuat video yang bagus.
Anda bisa meminta bantuan jasa profesional, atau—jika anda mau—belajarlah secara otodidak untuk menghasilkan video anda sendiri.